Oleh: Tia Wida Ekaputri Hz
Saudara-saudariku sebangsa dan setanah air.Beberapa di antara kita yang doyan nyantai di depan tipi
pasti cukup sering mendengar narator iklan produk makanan minuman bernutrisi
menyebutkan “vitamin B kompleks”. Begitu
pula beberapa di antara kita yang sakit batuk pilek lama gak sembuh-sembuh
(sebenernya pengalaman pribadi) tergerak juga untuk membeli suplemen makanan di
warung atau apotek terdekat dan membaca label komposisinya mencantumkan
“vitamin B kompleks”. Sekompleks apakah
sebenarnya vitamin ini??
Kemudian kita mendengar dan membaca lebih jauh lagi bahwa
vitamin B kompleks terdiri dari vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12. He emm… (mundur lagi ke kalimat sebelumnya). What’s going on… Ada apa dengan nama-nama vitamin ini!!? Jelas ada mata rantai yang hilang. Kemana B4, B8, B10, dan B11? Sebuah tanda tanya BESAR. Anda semua tidak salah baca dan jangan
sekali-sekali menyalahkan yang empunya produk makanan. Eng ing eng..
Begini saudara dan saudari, ada alasannya mengapa vitamin B4, B8, B10,
dan B11 tidak kita dengar atau lihat pada label produk makanan. Bukan berarti mereka berempat tidak ada. Setidaknya mereka pernah ada, tetapi kini mereka
hadir bukan lagi sebagai vitamin B.
Pertama-tama kita harus tau, apa itu vitamin B (definisi sekarang). Vitamin
B adalah 8 vitamin
(telah disebutkan pada paragraf 2) yang larut dalam air dan berperan penting
dalam metabolisme
sel. Suplemen yang mengandung kedelapan tipe ini
disebut sebagai vitamin B kompleks.
Dalam sejarahnya, vitamin ini pernah
diduga hanya mempunyai satu tipe, yaitu vitamin
B saja (seperti orang mengenal vitamin C
atau vitamin D).
Penelitian lebih lanjut menunjukkan
bahwa ternyata vitamin B terdiri lebih dari satu tipe, bahkan ada banyak tipe (banyak
juga yang keliru) (1).
Pada awalnya, banyak substansi yang dianggap sebagai
anggota vitamin B. Substansi-substansi
ini mengacu pada angka-angka yang mendampingi B dari 1
sampai dengan 12 membentuk serial lengkap vitamin B kompleks. Misteri ketiadaan B4, B8, B10 dan B11
mengarahkan kita kepada sebuah “miskonsepsi” para penemunya. Saat ditemukan, para penemunya percaya bahwa
B4 dkk (dan konco-konconya) adalah vitamin, namun kemudian ditemukan kembali
bahwa sebenarnya B4 adalah adenine,
B8 adalah adenosine monophosphate (bahkan ada sumber yang bilang sinonimnya inositol (5)), B10 adalah para-aminobenzoic
acid, dan
B11 adalah pteryl-hepta-glutamic acid. Tidak berakhir pada
angka 12 saja, angka-angka anggota serial lengkap vitamin B kompleks berlanjut
berderet dari angka 13 terus sampai dengan 22 (Fiuh.. panjang juga ternyata). Tidak berakhir pada B22 saja (Hah! Masih ada
lagi?), telah diidentifikasi pula anggota dari vitamin ini, yaitu Bm, Bp, Bt,
Bx, dsb (dan saya bingung) (2).
Nah,
dari penjelasan di atas muncul pertanyaan, “ mengapa B4 dkk kini ditendang dari
keluarga vitamin?”. Vitamin, vitamin,
vitamin. Untuk menjawabnya kita
harus mengetahui definisi vitamin, dengan demikian kita mengetahui substansi
dengan karakteristik kimia yang seperti apa yang dikatagorikan sebagai vitamin
dan yang bukan. Vitamin adalah (3):
1. Gabungan
kata bahasa Latin
vita “hidup” dan amina “amine” merupakan substansi yang
dibutuhkan untuk hidup dan mengacu pada
suatu gugus organik yang memiliki atom Nitrogen
(karena pada awalnya vitamin dianggap demikian, namun telah banyak dilakukan
penelitian bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N).
2. Berbobot
molekul kecil larut dalam air dan lemak (bukan yang lain-lain).
3. Sekelompok
senyawa
organik
yang memiliki fungsi vital dalam proses metabolisme
dan tidak dapat dihasilkan oleh tubuh (makanya vitamin itu esensial).
4. Kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalis oleh enzim.
Sekarang kita akan
membahas beberapa vitamin B yang hilang……….
1.
Vitamin
B4
Vitamin B4 lebih
dikenal sebagai adenine. Adenin memiliki
sedikit karakter vitamin, yaitu bertindak sebagai koenzim jika adenin ini
berikatan dengan niasin (vitamin B3) dan riboflavin (vitamin B2) masing masing membentuk
kofaktor penting nikotinamida adenin dinukleotida (NAD) dan flavin adenin dinukleotida (FAD) (4). Namun, adenin
tidak esensial (berarti karekternya bukan sebagai vitamin) karena substansi ini
disintesis oleh tubuh dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari (3). Adenin lebih tepatnya merupakan salah satu dari dua purin (basa bernitrogen dengan dua cincin
organik) yang digunakan dalam membentuk nukleotida dari asam nukleat. Dalam DNA, adenin
mengikat timin melalui dua ikatan hidrogen untuk
membantu menstabilkan struktur asam nukleat. Dalam RNA, adenin
mengikat urasil yang digunakan untuk sintesis protein (4).
2. Vitamin B8
Vitamin B8 dikenal dengan adenosine
monophosphat (AMP atau asam
5'-adenylic). Adenosin adalah
nukleosida yang dibentuk dari ribosa (suatu gula pentosa) dan adenin, dengan
tambahan 1 gugus fosfat akan membentuk nukleotida AMP (semuanya dapat dibentuk
dalam tubuh). Molekul ini penting dalam
proses energi seluler. AMP (bedakan
dengan cAMP) terlibat dalam pelepasan energi yang digunakan oleh sel. Pembentukan adenosin monofosfat siklik (cAMP) oleh adenilil siklase dari ATP (dibentuk
dalam tubuh juga) memiliki fungsi penting sebagai mesenjer kedua bagi banyak hormon
(glukagon) dan dalam proses biokimia saat banyak reaksi dikatalisis secara
bersamaan (kaskade enzim) (6).
|
Ada informasi lain dari vitamin B8 yang menyebutkan bahwa
vitamin ini adalah Inositol (saya belum tau pasti sebenernya mana yang
paling benar karena keduanya sama banyak disebutkan dalam situs web, namun ada
sumber yg menyatakan bahwa inositol adalah vitamin H yang merupakan sinonim
dari biotin atau vitamin B7) (9). Inositol merupakan senyawa kimia dengan rumus,
yaitu C6H12O6 yang mana terdapat sampai
sembilan kemungkinan stereoisomer. Paling
banyak di alam adalah vitamin B8 dengan bentuk myo-inositol. Dalam proses biologi, inositol berperan dalam
tranduksi sinyal-sinyal insulin, menguraikan lemak dan mengurangi kolesterol
dalam darah, mengontrol kosentrasi kalsium secara intraselular dan masih banyak
lagi peran myo-inositol. Namun myo-inositol (vitamin B8) bukanlah vitamin esensial
karena dibuat di tubuh dari glukosa (7).
3.
Vitamin
B10
Vitamin B10 dikenal
dengan Para-Aminobenzoic Acid (PABA)
atau 4-aminobenzoic acid. PABA bermanfaat bagi hewan (chick feathering menurut Briggs, 1943), tetapi
tidak terlalu bermanfaaat bagi manusia (7). PABA sendiri
ditemukan dalam sumber makanan, tetapi tidak esensial karena dapat disintesis
oleh bakteri alami usus kita. Dalam
usus, PABA mendukung produksi asam folat oleh bakteri usus dan merupakan bagian
dari molekul asam folat itu sendiri (8). PABA bukanlah sinonim
dari vitamin R (seperti yang banyak diklaim oleh beberapa pihak) karena vitamin
R saat ditemukan tidak larut dalam etanol, sedangkan PABA larut dalam etanol
(jelas vitamin itu larut dalam air atau lemak) (9).
PABA yang diberikan pada manusia tidaklah
menunjukkan aktivitas vitamin. Walaupun
begitu, PABA bermanfaat bagi tabir surya, dan mengobati penyakit kulit lainnya (7).
PABA akan
menunjukkan diri sebagai vitamin jika telah menjadi bagian dari asam tetrahydrofolic berfungsi sebagai koenzim
membantu dalam metabolisme dan pemanfaatan asam amino dan juga mendukung sel
darah, terutama sel-sel darah merah (8). Sel darah merah, terbentuk sempurna
oleh kontribusi vitamin B, C, dan E, serta PABA yang berperan sebagai senyawa antioksidan
dan penyusun sel darah merah (3).
|
4.
Vitamin B11
Vitamin B11 dikenal
dengan pteryl-hepta-glutamic acid (PHGA) merupakan faktor pertumbuhan anak ayam (chick growth menurut Brigs, 1943). PHGA adalah bentuk
dari (bagian dari molekul) vitamin B9 atau asam folat (nama PHGA
atau vitamin B11 hampir sama dengan pteryl-mono-glutamic
acid atau vitamin B12, tetapi saya belum mendapatkan struktur kimia yang
tepat untuk PHGA. Agak aneh memang dimana sruktur pteryl-mono-glutamic
acid begitu kompleks <yang katanya vitamin B12> dibandingkan dengan PHGA <yang katanya bagian dari vitamin B9> sangat tidak sinkron). Seperti PABA, PHGA larut dalam etanol, sehingga tidak dapat dikatagorikan
sebagai vitamin. PHGA juga bukanlah sinonim dari vitamin S karena vitamin S saat
ditemukan tidak larut dalam etanol (9).
Sekian..
Berkali-kali saya
hampir nyerah. Namun, dengan niat dan
tekad yang bulat, browsing
kesana-kemari, akhirnya tulisan ini selese juga. Maaf jika masih banyak kekurangan dalam
penyampaian informasi. Anda dapat searching untuk melihat info lengkapnya
(sumber dimana saya mendapatkan semua ini) dengan mengunjungi alamat web yang
tertera di bawah.
Sumber:
(2) Vance, Jill. 2011 (updated 2012).
Food & Drink–Nutrition.
(5) WebMD. 2009. Find a Vitamin or Supplement: Inositol.
(6) Brooker, Chris. 2008.
Ensiklopedia Keperawatan Penerbit Buku
(7) Wiki Vitamin. 2012. Jenis-jenis Vitamin B Kompleks.
(8) Hass, E.M. 2013. PABA-Para-aminobenzoic Acid.
(9) Wikipedia. 2013. Talk: B vitamins.
Unknown
Saturday, November 9, 2013