Sejarah dan Perkembangan
Dimana grafit dan
intan pertama kali ditemukan dan dikenal? Apa saja kegunaan grafit dan intan
bagi manusia?
|
Pensil dan perhiasan |
Yang umum kita
ketahui bahwa grafit dicampur dengan tanah liat untuk dijadikan isi pensil,
kalau intan dipotong dan dipoles menjadi berlian untuk dijadikan perhiasan. Seiring
waktu, orang-orang mulai mengetahui ada banyak manfaat grafit dan intan, bahkan
kini grafit dan intan sengaja dimodifikasi agar memunculkan lebih banyak
manfaat bagi keperluan masyarakat serta aplikasi peralatan industri.
Grafit
Grafit (graphite) dinamai oleh Abraham Gottlob
Werner pada tahun 1789, diambil dari bahasa Yunani, yaitu graphos yang artinya untuk menulis karena sifatnya yang lunak
meninggalkan bekas hitam ketika digores.
|
Grafit mentah |
Grafit diketahui
telah dikenal pada 4000 SM pada Zaman Neolitikum oleh budaya Marica (Budaya
Boian) di Rumania dan Bulgaria, Eropa tenggara sebagai bahan pembuat cat untuk
menghias keramik. Awal tahun 1564, penduduk dari desa kecil Seathwaite di utara
Inggris menemukan batu hitam (endapan grafit murni) dekat bukit Grey Knotts.
Mereka kemudian memotong batu hitam tersebut menjadi bentuk stik, digunakan
untuk menandai domba-domba mereka. Inilah cikal bakal pensil grafit pertama
(sebelumnya pensil terbuat dari “lead”, yaitu timah atau timah hitam yang
beracun). Grafit bersifat lunak, sehingga untuk mencegah patah, mereka mengapit
grafit dengan dua keping kayu pipih yang panjang. Grafit adalah material yang
tahan panas, hal itu diketahui pada saat pemerintahan Elizabeth I (1533-1603), sehingga grafit digunakan sebagai cetakan bola meriam untuk
kepentingan perlengkapan militer saat itu.
|
Pensil sederhana |
Pada
tahun 1795 terjadi perang Napoleonic di Perancis, sehingga tidak bisa mengimpor
grafit dari Britania Raya (Inggris). Ketersediaan grafit yang sedikit di
Perancis, membuat Nicholas-Jacques Conte mencampurkan tanah liat pada grafit
kemudian dipanggang untuk dijadikan alat tulis, ternyata hasilnya menjadi lebih
baik karena keras dan tidak mudah patah. Ia kemudian membungkusnya dengan dua
buah kayu berbentuk setengah silinder. Inilah pensil modern pertama.
|
Pensil modern |
Kegunaan grafit alami
tidak hanya dijadikan isi pensil, tetapi juga untuk keperluan industri seperti
material refraktori (peralatan yang berhubungan dengan peleburan logam seperti
wadah dan cetakan, pembuatan briket, dan lapisan blast furnace), baterai (anoda),
steelmaking (grafit powder sebagai carbon raiser ditambahkan pada baja pada
kadar tertentu), brake lining, dan pelumas. Aplikasi grafit alami dikembangkan
secara modern untuk baterai zinc-carbon dan electric motor brushes. Grafit
sintetis lebih sering digunakan sebagai elektroda, carbon raiser, neutron
moderator pada reaktor nuklir, katup jantung prostetik, mesin solid roket, dan reaktor
suhu tinggi. Tahun 2010, Andre Geim dan Konstantin Novoselov menerima Nobel
untuk studi mereka tentang graphene, bentuk khusus dari grafit, hanya terdiri
dari satu layer dengan tebal satu atom berstruktur kuat, memiliki banyak
kegunaan, yaitu sebagai detektor gas, antiseptik, dan di bidang nanoteknologi berfungsi
sebagai sirkuit listrik yang sangat kecil berguna untuk pacemaker jantung,
sequencer DNA, dan masih banyak lagi.
Grafit
alami ditemukan hampir di setiap negara. Menurut United States
Geological Survey (USGS) 2012, negara yang memproduksi grafit alami untuk
kebutuhan dunia adalah Cina (amorphous paling
besar), India, Brazil, Korea Utara (amorphous), dan Kanada. Di Eropa negara
yang kaya grafit adalah Finlandia, Italia (flake), dan Jerman barat (flake),
Austria (amorphous dan flake), Norwegia (lump). Di bumi, persediaan terbesar
grafit flake ada di Madagaskar dan pengelolaannya dipegang oleh Sri Lanka
(penghasil grafit lump terbanyak). Grafit (amorphous) dalam jumlah sedikit
telah hampir habis ditambang di USA. Saat ini USA merupakan negara penghasil
grafit sintetis. Belum ditemukan daerah berpotensi pertambangan grafit
di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia masih megimpor grafit.
Intan
Intan (Hindi: heera) merujuk dari bahasa Inggrisnya diamond berasal dari bahasa Yunani,
yaitu adamas yang artinya tak
terkalahkan. Intan adalah “material alami” terkeras yang sejauh ini diketahui (Beberapa
material baru yang telah dikembangkan dan disintesis lebih keras daripada
intan, di antaranya Aggregat Diamond Nanorods, Ultrahard Fullerite, Beta Carbon
Nitride, dan Rhenium DiBoride).
|
intan |
Ada yang mengatakan
bahwa tidak ada yang dapat memotong intan, kecuali intan itu sendiri. Hal
tersebut sebenarnya kurang tepat karena intan dapat dipotong menggunakan alat
pemotong yang keras (campuran logam platinum-osmium dan campuran titanium) dengan
gerakan yang sangat cepat.
Intan termuda dan
tertua yang sejauh ini ditemukan berusia sekitar 0,9-3,2 milyar tahun. Intan
pertama kali ditemukan di India sekitar tahun 4000 SM dalam bentuk deposit intan aluvial (endapan material yang dibawa oleh aliran air
sungai) di sepanjang sungai
Penner, Krishna dan Godavari. Intan yang dipotong
dengan teknik pemotongan menjadi berlian, digunakan untuk dekorasi religius dan
jimat. Di India, pemiliknya dibatasi sesuai kasta berdasarkan warna. Hanya Raja
yang diizinkan memiliki semua warna berlian.
|
Hope Diamond (23 g) di Smithsonian Museum of Natural History, Washington D.C. berasal dari India |
|
Daria-i-Noor (36,4 g) di Central Bank of Iran berasal dari India |
|
Koh-i-Noor (21,6 g) di Tower of London berasal dari India |
Seiring perkembangan
zaman akhirnya intan dapat diperdagangkan di daerah timur dan barat India untuk
keperluan kebudayaan, gemologi, dan industri. Berlian diperdagangkan lebih luas
sampai ke Cina, dibawa melalui jalan darat Asia Tengah (kemudian dikenal
sebagai Jalan Sutra/Silk Road). Di Cina, berlian biasa digunakan untuk
pelengkap batu mulia lain (giok/jade).
Saat masuk ke Eropa,
pedagang dan pengrajin berlian dari Venezia memegang monopoli batu mulia
tersebut. Dari Venezia berlian menyebar melalui bagian selatan Jerman hingga Belgia. Di Eropa, berlian hilang pamor selama
hampir 1000 tahun (awal-awal Masehi) karena mengikuti perkembangan umat
kristiani. Mereka menolak keberadaan berlian yang sering digunakan sebagai
jimat (mempersekutukan Tuhan). Namun, popularitas berlian kembali naik ketika banyak
digunakan sebagai batu permata. Di Perancis, pada abad ke-13 Raja Louis IX
menetapkan hukum yang menyatakan bahwa hanya Raja saja yang boleh memiliki
berlian.
Sebelum abad 18,
semua berlian di Eropa dan Asia berasal dari India. Kemudian pada tahun 1725
ditemukan deposit intan aluvial di Brazil. Di Afrika Selatan, pada tahun 1866
ditemukan intan di tepian sungai Orange dan di lereng bukit Colesberg Kopje,
Kimberley pada tahun 1869. Daerah ini kemudian disebut sebagai ladang intan. Dari
tahun 1871-1914, penambang menggali lubang (Pipa Kimberley) di sana dengan
cangkul dan sekop untuk mendapatkan deposit primer (batu kimberlite) yang
mengandung intan.
|
Eureka Diamond (4,25 g) di Kimberley Mine Museum, berlian pertama ditemukan di Afrika Selatan (1866) |
Dari seluruh hasil
penambangan intan dunia, hanya 20%-nya saja yang cocok dijadikan permata
(gemologi), sisanya dijadikan keperluan industri. Intan merupakan mineral alami yang paling keras,
sehingga intan banyak digunakan sebagai alat untuk memotong, mengasah, dan
sebagai mata bor. Intan berupa isolator (listrik), tetapi dapat menyerap panas
dengan sangat baik, sehingga diaplikasikan pada peralatan elektonik (yang
canggih) untuk menyerap panas yang dihasilkan ketika peralatan elektronik bekerja.
Dengan melapisi intan pada konduktor listrik dalam peralatan elektronik, maka
suhu peralatan tersebut dapat dijaga relatif konstan.
|
Alat penggores dan pemotong dari intan a. vickers hardness tester, b. scalpel, c. knife blade, d. angle grinder blade |
Intan sintetik juga dibuat dengan dua tujuan,
yaitu gemologi dan industri. Intan sintetik memiliki warna yang lebih beragam
karena dapat diatur jenis dan kadar zat pengotornya. Intan sintetik (CVD)
banyak manfaatnya untuk aplikasi optikal seperti aplikasi microwave, infrared,
X-ray, dan thermal imaging.
|
Intan sintetis kini dapat dibuat lebih lebar dan luas dalam berbagai bentuk digunakan untuk aplikasi optikal |
Saat ini ada banyak
pertambangan intan, yang terkenal antara lain; di Afrika, yaitu Afrika Selatan,
Angola, Botswana, Congo, Zimbabwe, dan Tanzania; Asia, yaitu Russia dan India;
Amerika Utara, yaitu Canada dan USA; dan Australia. Indonesia
juga ada pertambangan intan, yaitu di Banjarmasin dan Martapura, Kalimantan
Selatan.
Intan material yang
sangat kuat, sehingga mampu menghancurkan material lain.
Adegan Jim Moriarty di The Reichenbach Fall
(Sherlock Holmes BBC serial tv Se. 2, Ep. 3) menempelkan kunyahan permen karet
plus berlian pada etalase kaca anti-peluru lalu membenturkannya dengan tabung
pemadam api. Voila! Kaca anti-peluru pun pecah. Di dunia nyata itu mungkin saja
terjadi…. :)
Sumber:
http://www.mineralszone.com/minerals/graphite.html
http://www.scientificamerican.com/article/how-can-graphite-and-diam/scientific
american
http://humantouchofchemistry.com/graphite-over-generations.htm
http://www.makermends.com/diamonds.html
http://www.e6cvd.com/cvd/page.jsp?pageid=405
http://www.enmu.edu/services/museums/miles-mineral/diamond.shtml
http://en.wikipedia.org/wiki/Graphite
http://en.wikipedia.org/wiki/Diamond
http://en.wikipedia.org/wiki/Diamond_Fields
http://www.ehow.com/how-does_4913720_does-graphite-come.html
https://uk.answers.yahoo.com/question/index?qid=20070530125319AAhJUHg
http://faidery26.blogspot.com/2011/10/bahan-galian-grafit.html
http://www.anehdidunia.com/2013/07/sejarah-asal-mula-berlian.html
http://informasibatupermata.blogspot.com/2010/12/berlian-batu-intan-sebagai-batu-permata.html