Sifat Fisik dan Kimia
Pada tahun 1772, Antoine
Lavoisier (Perancis) menggunakan lensa untuk mengkonsentrasikan panas matahari
pada intan di ruang pembakaran dengan oksigen. Pembakaran tersebut hanya
menghasilkan karbondioksida, sehingga diketahui bahwa intan tersusun dari
karbon murni. Pada tahun 1797, Smithson Tennant (Inggris) mengulangi eksperimen
tersebut dengan membakar intan dan grafit. Keduanya sama-sama hanya menghasilkan
karbondioksida, sehingga dapat disimpulkan bahwa intan dan grafit tersusun dari
unsur kimia yang sama.
Grafit
Grafit berstruktur isometris
berbentuk layer yang kuat, luas, dan berlapis lapis. Atom-atom C pada grafit
memiliki 2 tipe interaksi antara satu dengan yang lain berdasarkan strukturnya.
Pertama, masing-masing atom C diikat secara kovalen dengan 3 karbon lain membentuk
jaring-jaring kepingan heksagonal dengan 1200 sudut ikatan C-C-C. Kepingan
heksagonal ini diperluas 2D dalam bentuk horizontal (layer). Kedua, setiap atom
karbon antar layer disatukan bersama oleh gaya yang lebih lemah disebut
stacking interaction (gaya van der walls). Jarak atom karbon pada layer adalah 0,1418
nm dan antara dua layer adalah 0,3347 nm. Hal inilah yang membentuk struktur 3D
pada grafit. Sifat grafit lunak dan licin karena ikatan antar layer mudah lepas.
Grafit menduduki peringkat kekerasan 1-2 Skala Mohs dengan kepadatan 2,266 g/cm3.
Warna grafit hitam,
tidak tembus cahaya karena sifatnya yang mengabsorbsi cahaya. Grafit adalah
konduktor panas dan listrik yang baik berkaitan dengan struktur layernya yang berlapis-lapis
karena adanya delokalisasi elektron antar layer, elektron bebas bergerak secara
paralel ke layer yang lain ketika diberi tegangan listrik. Grafit tahan panas,
terbakar di udara pada suhu 700-800oC menghasilkan CO2.
Intan
Intan memiliki
struktrur tetrahedral. Masing-masing atom C mengikat empat karbon lain secara
kovalen dengan jarak 0,1544 nm dan sudut ikatan C-C-C 109,50. Ikatan
seperti ini membentuk kristal 3D yang kuat dan kaku menghasilkan suatu
jaring-jaring atom yang sangat padat. Itu alasannya mengapa intan merupakan
material alami terkeras. Karena merupakan struktur tetrahedral, intan
menunjukkan sifat resisten yang tinggi terhadap tekanan. Intan menduduki peringkat
kekerasan 10 Skala Mohs dengan kepadatan 3,514 gr/cm3.
Intan transparan
dengan index refraktif yang tinggi 2,45. Intan adalah konduktor panas terbaik,
lima kali lebih baik dari pada tembaga dengan jumlah yang sama. Intan juga
menghantarkan suara, tetapi tidak menghantarkan listrik (isolator listrik).
Intan mendispersikan cahaya, artinya index bias untuk cahaya merah dan violet
berbeda berturut-turut 2,409 dan 2,469. Dengan demikian berlian berlaku seperti
prisma yang memisahkan cahaya putih menjadi warna-warna pelangi. Dispersinya
adalah 0,056. Semakin besar dispersi, semakin bagus spektrum warna yang
diperoleh. Kecemerlangan berlian berasal dari kombinasi refraksi, refleksi
internal, dan dispersi cahaya. Intan tahan panas, terbakar di udara pada suhu
900oC menghasilkan CO2
Sumber
http://www.enmu.edu/services/museums/miles-mineral/diamond.shtml
http://www.scientificamerican.com/article/how-can-graphite-and-diam/
http://en.wikipedia.org/wiki/Graphite
http://en.wikipedia.org/wiki/Diamond